Selamat datang di carabudidayasukses.com

Serba-Serbi Cara Beternak Ayam

Thursday, 4 July 20130 comments

Beternak Ayam

Pembudidayaan ayam saat ini mengalami pertumbuhan cukup pesat dikarenakan semakin banyaknya permintaan pasar dan industri kuliner yang memanfaatkan daging dan telur ayam. Budidaya ternak ayam banyak dilakoni para peternak atau masyarakat umum sebagai bentuk usaha pemanfaatan lahan, selain juga meningkatkan pendapatan dan sebagai sarana pemenuhan gizi untuk keluarga. Untuk jenis ayam kampung, memang produksi telur yang dihasilkan cukup rendah yakni sekitar 60 butir/ekor/tahun karena ayam dibudidayakan secara tradisional. Selain itu, bobot tubuh ayam kampung pejantan hanya sekitar 1.9 kg saja dan betina sekitar 1.2 ~ 1.5 kg. Sedang pada ayam buras, pembudidayaan secara intensif akan meningkatkan jumlah produksi daging dan telur. Selain itu, juga mencegah penularan wabah penyakit serta memudahkan proses budidaya. Untuk memulai beternak ayam, ada beberapa hal yang perlu diketahui seperti pemilihan bibit, pemeliharaan, mekanisme perkandangan, penyediaan pakan, serta pencegahan penyakit.

Pemilihan bibit

Untuk beternak ayam yang baik dan benar, perlu dilakukan pemilihan bibit ayam yang baik pula dan benar pula. Ada beberapa ciri ayam yang perlu diketahui untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal, baik dari sisi bibit, produksi daging, maupun telur. Beberapa ciri yang dimaksud diantaranya sebagai berikut:

Ayam jantan:
Memiliki tulang supit yang rapat.
Badan nampak panjang dan kuat.
Paruh bersih.
Sayap terlihat kuat serta bulu-bulunya nampak teratur rapih.
Memiliki mata yang jernih.
Memiliki taji.
Kuku dan kakinya bersih, sisik-sisik juga teratur.

Ayam petelur / betina:
Memmiliki mata yang jernih / terang.
Kepalanya halus.
Memiliki muka sedang dan tak terlalu lebar.
Pial dan jengger halus.
Paruh pendek serta kuat.
Memiliki perut yang luas dan badan yang cukup besar.
Jarak antara di bagian tulang pubisnya kurang lebih 3 jari.
Jarak antara tulang belakang dan tulang dada kurang lebih 4 jari.

Pemeliharaan 
Untuk metode pemeliharaan ayam, terdapat 3 cara yang umum diterapkan oleh para peternak ayam, yakni:  

1) Cara Budidaya Ekstensif 
Budidaya secara ekstensif maksudnya pemeliharaan ayam secara tradisional, yakni ayam dilepas di luar kandang dan dibiarkan mencari makanan sendiri. Cara beternak seperti ini biasanya diterapkan pada ayam kampung.

2) Cara Budidaya Semi Intensif
Pada budidaya semi intensif, selain dibiarkan mencari pakan sendiri, ayam terkadang juga diberikan suplemen pakan tambahan.

3) Cara Budidaya Intensif
Pada budidaya ini, ayam dikandangkan secara khusus serta diberi pakan.

Berbicara mengenai pemeliharaan ayam berdasarkan tahapan pertumbuhannya, ada beberapa penggolongan budidaya yang didasarkan pada umur ayam: 
a) Pemeliharaan fase anak ayam atau starter: ayam berusia 0 – 6 minggu, pada fase ini pemeliharaan anak ayam diserahkan sepenuhnya pada induk ayam atau pada induk buatan.
b) Pemeliharaan ayam fase dara atau grower: ayam berusia 6 – 20 minggu.
c) Pemeliharaan ayam masa bertelur atau layer: ayam berusia 21 minggu hingga mencapai afkir (2 tahun).
Untuk mendapatkan telur tetas sempurna, dibutuhkan seekor pejantan untuk sembilan ekor betina. Sementara  untuk memperoleh telur konsumsi, tidak diperlukan keberadaan pejantan.

Perkandangan 

Soal perkandangan ayam tidak bisa disepelekan. Kandang yang baik pada akhirnya akan menunjang hasil ternak yang maksimal.
Kandang memiliki beberapa fungsi:
o Mempermudah tata laksana.
o Sebagai tempat ayam bermalam.
o Sebagai tempat ayam untuk berlindung dari hujan dan panas.

Sedangkan syarat kandang ideal yakni:
o Bersih.
o Mendapatkan cahaya matahari yang cukup.
o Memiliki sirkulasi udara segar yang memadai.
o Kepadatannya sesuai.
o Kondisi kandang sesuai dengan kebutuhan (dari segi kondisi dan umur).
o Jauh dari lingkungan rumah sendiri.
o Kandang tahan lama dan mudah digunakan, juga tidak memakan banyak biaya pembuatan. 

Kepadatan kandang perlu disesuaikan dengan kondisi ternak ayam sebagai berikut:
o Ayam fase dara yakni 1 meter persegi untuk sekitar 14–16 ekor.
o Anak ayam dengan induk yakni 1–2 meter persegi untuk sekitar 20–25 anak ayam, serta 1–2 induk.
o Ayam fase bertelur yakni 1–2 meter persegi untuk sekitar 6 ekor ayam petelur dan 1 ekor pejantan.

Pakan 

Nutrisi-nutrisi penting yang dibutuhkan ayam dalam pakannya terdiri dari  protein, mineral,  vitamin, energi, dan air. Adapun pengaturan konsumsi pakan untuk ternak ayam adalah seperti berikut ini:
Anak ayam fase dara sebanyak 15 gram/hari
Memasuki minggu ke-1-3 sebanyak 30 gram/hari
Memasuki minggu ke-3-5 sebanyak 60 gram/hari
Memasuki minggu ke-4 hingga menjelang bertelur sebanyak 80 gram/hari
Untuk induk ayam sebanyak 100 gram/hari
Pemberian pakan bisa dilakukan sehari 2 kali, yakni setiap pagi serta sore hari, sedangkan pemberian air minum bisa diberikan setiap waktu.

Demikianlah informasi seputar serba-serbi cara beternak ayam yang perlu anda ketahui. dengan mengetahui hal-hal pokok tersebut, diharapkan wawasan anda semakin bertambah untuk dapat menguasai ilmu seputar beternak ayam. Semoga bermanfaat.

Share this article :

Post a Comment

 
Support : Cara Budidaya Sukses
Copyright © 2011. Situs Cara Budidaya Sukses - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger