Selamat datang di carabudidayasukses.com

Cara Budidaya Buah Naga

Friday, 5 July 20130 comments

Budidaya Buah Naga


Buah naga sudah lama dikenal warga Tionghoa sejak lama sebagai satu buah yang bisa membawa keberuntungan. Oleh karena itu, buah naga biasanya diletakkan di dekat patung berwujud naga di altar. Buah naga memiliki beberapa nama di beberapa negara berbeda. Orang Vietnam menamakan buah naga dengan sebutan Thang Loy, sedangkan di Thailand buah ini dinamakan Keaw Mang Kheon, dan orang Inggris menyebutnya dengan nama dragon fruit. Sebenarnya buah ini bukanlah buah asli daerah Asia, namun buah naga adalah tanaman asli Amerika Selatan (Colombia) dan Meksiko. Pada mulanya, buah naga dibawa masuk ke area Indocina (Vietnam) oleh salah seorang warga Perancis pada tahun 1870 dari daerah Guyama, Amerika Selatan untuk hiasan dikarenakan bentuk buahnya yang unik dengan bunga yang cantik berwarna putih. Memasuki tahun 1980, sesudah buah merah dibawa masuk ke daerah Okinawa, Jepang, barulah tanaman ini mulai mendunia dikarenakan manfaatnya yang sangat menguntungkan. Di tahun 1977, buah naga mulai dikenalkan di Indonesia dan mampu disemaikan untuk kemudian dibudidayakan. 

Budidaya buah naga sebenarnya cukup menguntungkan. Selain harga jualnya yang tinggi, buah naga juga sangat kaya akan mineral dan vitamin, serta kandungan serat yang cukup banyak. Oleh karenya, buah naga sangat cocok dikonsumsi untuk membantu program diet. Beberapa manfaat buah naga untuk kesehatan diantaranya adalah:

Persyaratan tumbuh 

Untuk memulai budidaya buah naga, ada beberapa persyaratan tumbuh tanaman yang perlu diketahui. Diantaranya adalah:
- Kondisi tanah haruslah porous, gembur, banyak memiliki kandungan bahan organik dan unsur hara. Sedangkan pH tanah berkisar antara 5 – 7.
- Penanaman dilakukan pada dataran rendah dengan ketinggian sekitar 20 – 500 meter di atas permukaan laut.
- Membutuhkan banyak sinar matahari guna mempercepat pembungaan.
- Air cukup memadai, karena tanaman buah naga sangat peka pada kekeringan dan cepat membusuk juga bila kelebihan air. 

Persiapan lahan 

Ada beberapa langkah persiapan lahan sebelum mulai menanam tanaman buah naga:
Persiapkan tegakan tanaman berupa tiang penopang, sebab tanaman ini tak memiliki batang primer kokoh. Untuk tegakan bisa memanfaatkan tiang berbahan beton atau kayu berukuran 10 cm x 10 cm dan ketinggian 2 meter dan ditancapkan ke dalam tanah dengan kedalaman 50 cm. Bagian ujung atas tiang penyangga selanjutnya diberi besi berbentulk lingkaran yang fungsinya menopang cabang tanaman.
Satu bulan sebelum penanaman, buatkan lubang tanam terlebih dahulu yang berukuran 40 x 40 x 40 cm dan atur jarak tanamnya 2 m x 2,5 m. Jadi pada 1 hektar lahan terdapat kira-kira 2000 lubang tanam berpenyangga.
Pada tiang-tiang penyangga per-pohonnya, dibuat kira-kira 3 – 4 lubang tanarn berjarak 30 cm dari posisi tiang penyangga.
Lubang tanam itu selanjutnya ditaburi pupuk kandang masak hingga 5 – 10 kg yang dicampur tanah.

Pembibitan dan penanaman 

Buah naga bisa diperbanyak melalui biji dan stek. Untuk penanaman dengan metode stek biasanya dibutuhkan bahan untuk batang tanaman sepanjang 25 – 30 cm yang ditanam pada polybag dengan komposisi media tanam terdiri dari campuran tanah, pupuk kandang,  dan pasir berbanding 1 : 1 : 1. Apabila bibit sudah berumur kurang lebih 3 bulan, maka bibit siap untuk ditanam / dipindahkan ke lahan penanaman.

Pemeliharaan 

Pengairan.  Di awal pertumbuhan, penyiraman atau pengairan dilakukan tiap 1 – 2 hari sekali. Usahakan untuk tidak menyiram secara berlebihan karena dapat memicu pembusukan. 
Pemupukan. Pernupukan bisa dilakukan dengan pemberian pupuk kandang setiap 3 bulan sekali dengan dosis 5–10 kg. 
Pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman). Untuk sementara, masih belum ditemukan serangan penyakit dan hama yang cukup potensial. Pengendalian gulma atau pembersihan lahan bisa dilakukan supaya tidak mengganggu proses pertumbuhan tanaman.
Pemangkasan. Untuk pemangkasan bisa dimulai dengan memangkas batang utama / primer ketika tingginya sudah mencapai ketinggian tiang penyangga (kurang lebih 2 m), selanjutnya akan ditumbuhkan 2 cabang sekunder, lalu masing-masing dari cabang sekunder harus dipangkas lagi untuk menumbuhkan 2 cabang tersier sebagai cabang untuk produksi.

Panen 

Setelah tanaman mencapai usia 1.5 – 2 tahun, tanaman akan mulai berbunga kemudian berbuah. Untuk waktu panennya sendiri biasanya bisa dimulai ketika buah menginjak usia 50 hari semenjak bunga mekar. Pemanenan bisa dilakukan pada buah naga yang ciri – cirinya mulai berwarna merah mengkilap dan sisik luarnya sudah berubah menjadi kernerahan dari sebelumnya kehijauan. Pemanenan bisa dilakukan menggunakan gunting buah. Pada 2 tahun di awal penanaman, masing-masing tiang penyangga dapat menghasilkan sekitar 8-10 buah naga yang bobotnya sekitar 400 – 650 gram. Sedangkan musim panen terbanyak buah naga berlangsung dari bulan September sampai Maret. Usia produktif tanaman ini sendiri antara 15 sampai 20 tahun. Setelah dipetik, buah naga selanjutnya dikemas dalam keranjang dan siap untuk dipasarkan.

Demikianlah artikel seputar cara budidaya buah naga ini. Semoga bisa menambah wawasan anda.

Share this article :

Post a Comment

 
Support : Cara Budidaya Sukses
Copyright © 2011. Situs Cara Budidaya Sukses - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger