Selamat datang di carabudidayasukses.com

Cara Budidaya Lebah Madu

Wednesday, 3 July 20130 comments

Budidaya Lebah Madu


Budidaya lebah madu telah lama dikenal masyarakat Indonesia. Pada umumnya, usaha pembudidayaan lebah madu banyak dijumpai di daerah-daerah pedesaan pulau Jawa. Budidaya lebah madu biasanya menjadi usaha sampingan dengan memanfaatkan periuk tanah dan glodok. Saat ini, usaha pembudidayaan lebah madu  menjadi semakin banyak diminati oleh berbagai pihak, baik swasta maupun pemerintah. 

Berbicara mengenai budidaya ini, ada 2 jenis pembudidayaan yang dikenal masyarakat yakni pembudidayaan lebah madu lokal dan jenis unggul. Lebah madu lokal sendiri misalnya Apis cerana, sedangkan untuk jenis unggul misalnya Apis mellifera. Di samping madu sebagai hasil utamanya, produk lain yang berasal dari budidaya lebah madu berupa bee swax, royal jelly, dan bee venon yang kesemuanya memiliki nilai ekonomis menjanjikan. Selain itu anda dapat mengetahui manfaat madu dengan membaca  "Manfaat Madu bagi Kesehatan". Sebelum memulai langkah budidaya, ada 2 sistem yang perlu diketahui dalam beternak lebah madu, yakni: 

1) Sistem perusahaan pembudidayaan lebah
2) Sistem perlebahan rakyat

Sedangkan untuk cara budidaya lebah madu dibedakan menjadi 2 cara:

a) Budidaya menetap (stative bee keeping), yakni lebah koloni didapatkan dari koloni lebah yang sebelumnya belum dibudidayakan.

b) Budidaya berpindah (migratory bee keeping), yakni koloni didapatkan dari lebah paket.

Tahapan-tahapan budidaya 

a. Menyiapkan tanaman untuk pakan lebah. Pada tahap ini, dibutuhkan evaluasi pada produktivitas bunga sebagai pakan lebah, juga pemanfaatan tanaman (pemanfaatan bunga-bunga di sekitarnya serta pembuatan tanaman menggunakan pola agroforestry).

b. Pemilihan lokasi. Untuk pemilihan lokasi, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi:
  • Tersedia pakan lebah yang cukup dengan radius terbang jenis Apis cerana: 0.5 - 0.7 km sementara Apis mellifera: 1.5 - 2 km.
  • Suhu udara berkisar antara 25 - 30 derajad Celcius dan kelembapan sekitar 70-80%
  • Tersedianya air bersih yang memadai serta sirkulasi udara selalu terjaga.
  • Terbebas dari beragam gangguan (kebisingan, asap,bau, penyakit, hama, dan angin kencang di sekitar pukul 11.00-14.00 WIB).
  • Kotak harus menghadap ke arah timur supaya mendapat cukup pencahayaan matahari pagi. Jarak antar kotaknya sejauh 1-2 m dan ketinggian kotak setidaknya 30 cm dari permukaan tanah dan tipe kotaknya berupa type langstroth.

c. Cara memperbanyak / memindahkan koloni lebah:
  • Alat yang dibutuhkan: alat pengasap, pisau, tali, dan sarung tangan.
  • Caranya:

Apis mellifera
Persiapkan kotak yang memiliki 6 sampai 7 bingkai sarang. Tutup pintu kotak lalu beri sirup kaleng pada bagian dalamnya.

Tiriskan sekitar 4-5 sisiran sarang untuk pengeraman dari wadah kotak lama selanjutnya masukkan ke dalam kotak baru.

Lalu pindahkan kotak hingga sejauh 2 km.

Tutup kotak, setelah 24 jam beru kotak dibuka kembali.

Setelah 5 hari, periksa kondisi sisiran sarang. Jika ditemukan lebih dari satu sel ratu, maka pilih satu yang paling kuat dan buang yang lainnya. 

Apis cerana
Pertama, sarang diasapi.

Kemudian iris 4 sisiran sarang secara hati-hati, selanjutnya ikatkan pada sarang. 

Tangkap ratu lebah, potong sedikit bagian sayapnya lalu masukkan ratu lebah dalam sangkar dimana sebelumnya sudah diberi pengeram.

Tempatkan kotak lebah pada lokasi terbuka guna menarik para anggota koloni yang lain.

Setelah cukup jumlahnya, kemudian tutup kotak untuk mencegah lebah terbang kembali, keesokannya baru kotak dibuka.

Setelah lewat 3 hari, maka lebah tak akan berpindah lagi.

d. Pemberian pakan lebah
  • Ketika musim bunga tiba, makanan stimulasi untuk lebah dapat diberikan yakni terdiri atas campuran bubuk kedelai, vitamin B, dan tepung sari. 
  • Menjelang musim paceklik, beri lebah larutan sirup menggunakan perbandingan 1 : 1.
  • Bila terdapat koloni ratu, gabungkan koloni tersebut pada koloni lainnya yang memiliki ratu, atau bisa juga dengan mengambil 1 sisir sarang dimana terdapat sel ratu, kemudian gabungkan.

e. Persiapan masa panen
  • Isi kotak madu dengan sepuluh sisiran madu yang kosong.
  • Beri sekat di antara kotak madu dan kotak pengeraman. 
  • Lilin yang sudah menutupi sisiran madu menandakan siap panen.
  • Setelah penutupan selama 7 hari, pemanenan baru bisa dilakukan.

f. Cara pemanenan
  • Kenakan masker dan sarung tangan ketika memanen di waktu sore atau pagi hari.
  • Pilihlah sisiran yang telah penuh madu atau hampir seluruhnya penuh madu serta tertutup lilin, selanjutnya sisiran tersebut dibersihkan dari lebah menggunakan sikat khusus lebah.
  • Kupas sisiran mengunakan pisau, kemudian ambil madu menggunakan ekstraktor maupun alat lain dari sisiran tersebut.
  • Kembalikan sisiran yang kosong tersebut dalam kotak madu. 
  • Panen pertama bisa dilakukan sesudah 3 bulan semenjak pemindahan koloni. Lakukan panen berikutnya setiap 1 bulan.


Demikianlah artikel seputar cara budidaya lebah madu. Semoga dapat menambah wawasan anda.  

Share this article :

Post a Comment

 
Support : Cara Budidaya Sukses
Copyright © 2011. Situs Cara Budidaya Sukses - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger