Selamat datang di carabudidayasukses.com

Tips Menanam Jahe di Rumah

Monday, 5 August 20130 comments

Tips Menanam Jahe di Rumah;-Jahe adalah tanaman herba yang tergolong dalam jenis temu-temuan (Zingiberaceae). Jahe merupakan tanaman rimpang dengan kepopulerannya sebagai bahan obat dan rempah-rempah. Rimpang jahe bentuknya seperti jemari dan menggembung pada ruas-ruas tengahnya. Rasa dominannya adalah pedas panas  yang disebabkan oleh adanya senyawa keton dengan nama zingeron. Jahe sendiri mendapatkan nama ilmiahnya dari seorang Yunani bernama William Roxburgh yakni zingiberi, yang asalnya dari bahasa Sanskerta, yakni singaberi.

Menanam Jahe


Tanaman jahe diperkirakan asalnya dari negara India. Tetapi ada pula pihak yang meyakini asal jahe dari wilayah Cina Selatan. Dari negara India, jahe kemudian dibawa sebagai barang dagangan rempah-rempah sampai ke Tiongkok, Jepang, Asia Tenggara, bahkan Timur Tengah. Selanjutnya pada era kolonialisme, jahe segera mendapatkan kepopulerannya karena sifatnya yang memberikan rasa pedas hangat sehingga jahe langsung menjadi komoditas perdagangan utama di Eropa. Terkait sifat jahe yang hanya dapat bertahan hidup pada daerah tropis, maka penanamannya hanya dapat dilakukan di wilayah katulistiwa contohnya Asia Tenggara, Afrika, dan Brasil. Beruntunglah bagi kita yang tinggal di daerah tropis khatulistiwa karena kita bisa dengan mudah menanam tanaman ini. 

Bagi anda yang gemar memasak, pastinya sering menggunakan jahe sebagai salah satu bumbu masakan anda. Selain membelinya di pasar atau supermarket, sebenarnya anda bisa menanam jahe sendiri di halaman rumah anda. Langkah-langkahnya juga cukup mudah. Sebelum itu, sebaiknya anda ketahui terlebih dulu ciri-ciri morfologis tanaman jahe agar anda tidak keliru dalam membedakannya dengan tanaman rimpang sejenis seperti kencur, kunci, atau kunyit.

Ciri morfologis Jahe
Batang jahe adalah batang semu yang tingginya sekitar 30 - 100 cm. Akar jahe berbentuk rimpang, sementara daging akarnya berwarna kuning kemerahan dan baunya menyengat. Sementara daunnya berbentuk sirip yang panjangnya 15 sampai 23 mm, serta berukuran panjang 8 sampai 15 mm. Bagian tangkai daun memiliki bulu halus. Sedangkan bunga jahe biasanya tumbuh dari bagian dalam tanah dengan bentuk bulat telur yang panjangnya sekitar 3,5 sampai 5 cm dengan lebar 1,5 sampai 1,75 cm. 

Mulai menanam jahe
Apabila anda memiliki stok jahe tak terpakai di dapur, daripada dibuang percuma karena tak terpakai (karena semakin lama aromanya berkurang), maka lebih baik anda tanam saja. Anggaplah anda menabung, sebab dari 1 ruas jahe saja bisa menghasilkan lebih dari satu genggam jahe. Namun, waktunya kurang lebih selama 8 bulan kemudian. Masa selama ini memang bukanlah waktu penantian yang sebentar. Namun, sementara menunggu waktu panen tiba, daun jahe bisa anda manfaatkan untuk kebutuhan memasak lainnya (biasanya untuk masakan padang) atau pengobatan tradisional. Menanam jahe sebenarnya juga tidak membutuhkan trik khusus. Tanaman jahe sebenarnya hanya membutuhkan tanah yang tak terlalu padat dan ruang tumbuh cukup. Untuk penanamannya juga bisa dipilih di halaman, pot, atau polybag dengan ukuran setidaknya 40×40 cm.

Media Tanam 
Untuk media tanam, pertama sebaiknya periksa dulu kondisi tanah yang hendak digunakan untuk media tanam jahe. Tanah yang baik untuk penanaman jahe merupakan tanah yang teksturnya tak terlalu padat. Jika tekstur tanah ketika digenggam buyar, maka itulah tanah yang tepat untuk media tanam jahe. Misalkan anda ingin mengkondisikan agar tanah media tanam jahe teksturnya sedemikian rupa, maka buatlah sendiri campurannya dengan komposisi tanah sawah, pupuk kandang dari kotoran kambing yang telah digiling halus, serta pasir malang yang perbandingannya 2 : 2 : 1. Bila tidak ada pasir malang, anda bisa menggantinya dengan tanah got berpasir.

Cara penanaman
Cara penanamannya juga hanya dengan meletakkan jahe pada tempat yang diinginkan pada tanah. Sedangkan untuk lokasi, pilihlah tempat yang sedikit teduh. Lalu tutup seluruh rimpangnya menggunakan tanah, dan siram dengan rutin setiap harinya — utamanya jika tunas dan daun jahe sudah muncul.

Tips agar Jahe tidak kerdil dan banyak 
Ketika sudah muncul satu tunas, biasanya akan disusul dengan kemunculan tunas lainnya. Jika sudah demikian, dalam tempo beberapa bulan saja anda akan memiliki segerombol jahe yang tumbuh berdesak-desakan. Pada kondisi ini, gerombolan jahe tersebut harus cepat dipisahkan menjadi beberapa tanaman terpisah agar tiap rimpangnya memiliki cukup ruang untuk proses perkembangan dan penggemukannya. Untuk pemisahan jahe, sebaiknya dilakukan saat tanaman kira-kira berusia 5 bulan.

Panen Jahe
Ketika tanaman jahe menginjak usia kira-kira 8 bulan, maka anda sudah dapat mengambilnya untuk dikonsumsi. Namun, bila ingin menjadikannya sebagai bibit jahe kembali, maka biarkan tanaman sampai berusia kira-kira 1 tahun, baru kemudian dipanen serta ditanam kembali.

Demikianlah informasi seputar tips menanam jahe di lingkungan rumah ini kami berikan. Semoga bisa menambah wawasan anda. Selamat mencoba.

Share this article :

Post a Comment

 
Support : Cara Budidaya Sukses
Copyright © 2011. Situs Cara Budidaya Sukses - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger