Prospek usaha budidaya tanaman kakao telah sejak lama diketahui sangat menjanjikan terkait permintaan pasar yang konstan. Usaha budidaya tanaman kakao bisa sangat prospektif bila ditanam di lahan yang tepat. Tanaman kakao sebenarnya cocok bila ditanam pada lahan yang kaya unsur hara serta mikro alami. Selain lahan yang sesuai, perhatian ekstra perlu diberikan agar tanaman terbebas dari penyakit dan hama. Apabila faktor-faktor tersebut tak luput dari perhatian, maka akan dihasilkan tanaman kakao yang berlimpah dan berkualitas. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana memulai budidaya tanaman kakao. Sebenarnya langkah-langkahnya tidak terlalu sulit, yang perlu kita lakukan hanyalah memperhatikan hal-hal berikut:
Persiapan Lahan
· Pertama bersihkan lahan tanam dari gulma dan rumput liar pengganggu
· Gunakan cover crop atau tanaman khusus penutup tanah dari jenis polong-polongan semisal Centrosema pubescens, Peuraria javanica, C. Caeraleum, dan Calopogonium mucunoides guna mencegah pertumbuhan rerumputan gulma
· 1 tahun sebelum penanaman, sebaiknya lahan ditanami tanaman pelindung semisal dari jenis albazia, lamtoro, dan sebagainya. Namun, apabila sudah memasuki tahun ketiga dari masa tanam, sebaiknya tanaman pelindung dikurangi hingga menyisakan 1 pohon pelindung bagi 3 tanaman kakao (1 : 3)
Pembibitan
Untuk pembibitan, langkah-langkah yang harus diperhatikan adalah:
· Biji kakao untuk benih sebaiknya diambilkan dari buah kakao bagian tengahnya yang telah masak serta cukup umur.
· Daging buah untuk benih sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu menggunakan abu gosok menjelang perkecambahan.
· Proses perkecambahan sebaiknya dilakukan secara langsung karena biji kakao tak memiliki masa istirahat atau dormancy.
· Gunakan karung goni untuk pengecambahan di dalam ruangan, baru setelah itu dilakukan penmyiraman hingga 3 kali sehari.
· Siapkan polibag dengan ukuran 30 x 20 cm dengan ketebalan 0,8 cm serta tempat pembibitan.
· Lanjutkan dengan mencampur tanah bersama pupuk kandang (1 : 1), lalu masukkan ke dalam polybag.
· Sebelum memasukkan kecambah, tambahkan terlebih dahulu pupuk TSP / SP-36 sebanyak 1 gram ke dalam masing-masing polybag.
· Benih bisa digunakan sebagai bibit bila dalam 2-3 hari bernih berkecambah lebih dari 50%
· Jarak untuk tiap polybag-nya adalah 20 x 20 cm dengan lebar barisan sepanjang 100 cm
· Ketinggian naungan buatan bisa disesuaikan dengan keperluan sehingga sinar matahari yang masuk tidak berlebihan.
· Penyiraman bibit bisa dilakukan hingga 1-2 kali sehari.
· Penyiangan gulma bisa disesuaikan dengan kondisi areal pembibitan.
· Pemupukan dilakukan dengan NPK (perbandingan 2 : 1 : 2 ) dan dosisnya sesuai dengan usia bibit, yakni usia 1 bulan sebanyak 1 gram/bibit, 2 bulan sebanyak 2 gram/bibit, 3 bulan sebanyak 3 gram/bibit, dan 4 bulan sebanyak 4 gram/bibit. Sedangkan pemupukan dilakukan dengan metode penugalan.
· Siramkan POC NASA berdosis 0,5 – 1 tutup per-pohon, caranya dengan diencerkan dalam air secukupnya lalu semprotkan pada tanaman dengan dosis kira-kira 4 tutup per-tangki tiap 2 hingga 4 minggu sekali.
· Penjarangan pada atap naungan dilakukan sejak usia tiga bulan dengan menghilangkan 50% komposisi hingga usia 4 bulan.
Penanaman
Pengajiran
- Ajir dapat dibuat dari bahan bambu yang memiliki ketinggian 80 – 100 cm
- Selanjutnya pasang ajir utama sebagai patokan pengajiran selanjutnya
- Gunakan tali dalam pelurusan ajir sehingga didapatkan keseragaman jarak tanam
Lubang tanam
- Ukuran lubang penanaman sebaiknya berukuran 60 x 60 x 60 cm di akhir musim penghujan
- Aplikasikan campuran pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 1:1, ditambah dengan pupuk TSP sebanyak 1-5 gram tiap lubangnya
Penanaman bibit
- Penanaman bibit bisa dimulai ketika naungan sudah berumur 1 tahun dan tunas telah tumbuh cukup baik
- Tanaman kakao tidak membutuhkan nanungan bila penanamannya dilakukan dengan metode tumpang sari semisal tumpang sari bersama pohon kelapa
- Pindahkan bibit berdasarkan jenisnya menuju lapangan; jenis kakao Mulia ditanam sesudah tanaman berusia 6 bulan, sedangkan jenis Lindak dapat ditanam sesudah tanaman berumur 4-5 bulan
- Sebaiknya bibit tanaman kakao tidak sedang dalam proses pembentukan daun muda / flush pada saat pemindahan.
Pemeliharaan
· Penyiraman bisa dilakukan hingga 2 kali sehari (sore dan pagi hari) sebanyak 2-5 liter/pohon
· Buat lubang untuk pupuk di sekeliling tanaman dengan mengkoak tanah. Lalu masukkan pupuk ke dalam lubang dab tutup kembali.
Pengendalian hama dan penyakit
· Perhatikan penyakit dan hama pada saat pembibitan, seperti kepik daun, rayap, ulat jengkal, ulat api, dan ulat punggung putih.
· Bila tanaman terserang hama, semprotkan PESTONA dengan dosis 6-8 tutup per-tangki atau pupuk Natural BVR dengan dosis 30 gr per-tangki. Bila ada serangan jamur Cortisium dan Phytopthora, sebar campuran pupuk kandang dengan Natural GLIO selama kurang lebih satu minggu di masing-masing pohon.
Demikianlah artikel singkat seputar cara mudah budidaya tanaman kakao. Semoga informasi ini bisa bermanfaat.
Post a Comment