Budidaya tanaman hias saat ini tidak lagi sekedar menjadi hobi melainkan sudah menjadi satu bentuk peluang usaha. Jika dilakukan dengan penuh ketelatenan dan keseriusan, maka bukan tidak mungkin tanaman hias yang awalnya dibudidayakan karena hobi semata malah menjadi bentuk usaha sampingan dengan potensi penghasilan yang lebih besar daripada penghasilan pokok seorang pegawai. Untuk mencapai hal ini, tentu saja tidak bisa diwujudkan dalam sekejap, mengingat ada bermacam masalah tehnis maupun non-tehnis yang perlu diperhatikan dalam jenis budidaya ini. Sebelum memulai langkah pembudidayaan tanaman, ada hal pokok yang perlu anda pahami bahwa budidaya apapun termasuk tanaman hias haruslah didasari dengan rasa suka dan minat pada hal tersebut, karena sesuatu yang dilandasi kecintaan pastinya dapat dijalani tanpa terasa berat. Begitu pula dengan budidaya tanaman hias, alangkah baiknya bila memang anda adalah seorang penghobi tanaman hias selain tentu saja pengetahuan seputar tanaman hias harus anda kuasai.
Pemilihan wadah tanam
Hal pertama yang bisa dilakukan untuk memulai budidaya tanaman hias adalah pemilihan wadah yang tepat. Karena tanaman hias biasanya tidak memakan tempat yang cukup luas, maka pot biasanya dipilih sebagai wadah. Pilihlah pot yang sekiranya sesuai dengan jenis tanamna yang hendak ditanam. Semisal tanaman hias yang ditanam adalah jenis bunga-bungaan kecil atau suplir, maka pilihlah pot yang tidak terlalu besar. Untuk bahan pot, biasanya dipilih pot berbahan dasar tanah yang dibakar atau kombinasi keramik..
Karakteristik media untuk penanaman
Media tanam adalah komponen utama dalam bercocok tanam, oleh karenanya diperlukan suatu kesesuaian antara jenis tanaman hias yang hendak ditanam dengan media tanam yang digunakan. hal ini sangat penting untuk menentukan keberhasilan tumbuh kembang tanaman hias yang dibudidayakan. Untuk hasil yang maksimal, sebaiknya anda mengenali berbagai karakteristik yang dimiliki media tanam. Sejauh ini, ada 2 macam media tanam yang digunakan yakni media berbahan organik serta anorganik.
• Bahan organik
Bahan yang tergolong dalam kategori organik biasanya berasal dari makhluk hidup, semisal batang-batang pohon, buah, daun, dan lain sebagainya. Keunggulan bahan organik terletak pada komposisinya yang memiliki banyak kandungan unsur hara sebagai unsur yang dibutuhkan tanaman. Media tanam berbahan organik mempunyai pori-pori mikro dan makro yang mendekati seimbang sehingga kondisi sirkulasi udaranya juga cukup baik. Contoh bahan-bahan organik yang bisa dijadikan media penanaman tanaman hias di antaranya adalah kompos, arang, moss, cacahan, pupuk kandang, sabut kelapa, dan humus.
• Bahan anorganik
Bahan anorganik merupakan bahan yang memiliki kandungan mineral cukup media tanam misalnya pasir, kerikil, gel, batu, pecahan batuan, spons, dan sebagainya.
Setelah memahami karakteristik bahan organik maupun anorganik sebagai media tanam tanaman hias, langkah selanjutnya adalah menyiapkan media tanam tersebut dengan membuatnya sendiri atau membelinya. Namun, saat ini media tanam dapat dengan mudah diperoleh dengan membelinya pada penjual-penjual tanaman di sekitar kita. Selain harganya tidak terlalu mahal, hal ini juga lebih praktis.
Pemilihan tanaman
Untuk pemilihan tanaman, bagi pemula sebaiknya memilih jenis tanaman yang tak terlalu sulit perawatannya. Jangan memilih jenis tanaman yang sensitif dan membutuhkan perawatan khusus. Yag dimaksud disini adalah mulailah dengan jenis tanaman yang mudah perawatannya, sehingga kelak jika anda sudah memiliki banyak pengalaman, bisa ditingkatkan dengan jenis tanaman yang perawatannya lebih rumit lagi. Contoh-contoh tanaman yang dipilih untuk tanaman hias bagi pemula biasanya suplir, anggrek, palem, anthurium, dan sebagainya.
Perawatan
Untuk perawatannya sendiri biasanya tidak begitu sulit. Yang penting, jangan ekspos tanaman pada cahaya matahari yang terlalu sering. Buatlah semacam penyaring atau peneduh tidak langsung atau letakkan pot-pot tanaman hias pada lingkungan yang agak teduh. Untuk perawatan lain seperti penyiraman dan pemupukan, sebaiknya siram tanaman secukupnya dan jangan berlebihan untuk menghindari pembusukan akar. Waktu penyiraman biasanya pada pagi atau sore hari.
Untuk pemupukan sendiri, biasanya tanaman diberikan pupuk kompos atau pupuk tambahan buatan pabrik bila diperlukan. Selain itu, tanaman bisa disemprot cairan insektisida untuk menghindarkannya dari gangguan serangga-serangga perusak tanaman atau dengan penyemprotan cairan pengkilap daun (untuk jenis-jenis tanaman hias yang mengandalkan keindahan daunnya). Bagi anda yang ingin mengetahui lebih dalam tentang cara budidaya tanaman hias tertentu, tidak ada salahnya memperdalam wawasan anda dengan bertukar pengalaman pada rekan atau penggemar tanaman hias yang sudah ahli maupun dengan membaca buku-buku pembudidayaan tanaman.
Demikan artikel singkat seputar panduan mudah budidaya tanaman hias. anda juga dapat membaca "Cara Budidaya Tanaman pada Lahan Sempit". Semoga bermanfaat.
Post a Comment