Selamat datang di carabudidayasukses.com

Cara Mudah Pembibitan Kelapa Sawit

Thursday 25 July 20130 comments

Pembibitan Kelapa Sawit


Bagi anda yang berencana memulai usaha perkebunan kelapa sawit, ada baiknya anda ketahui langkah-langkah untuk melakukan pembibitan kelapa sawit. Sebelum memulai langkah pembibitan, hal pertama yang menjadi pokok perhatian adalah benih yang hendak digunakan. Setelahnya hal-hal pokok lain seperti pembuatan bedengan, pemupukan, penanaman, serta pemeliharaan. Berikut akan kami ketengahkan penjelasan ringkas seputar langkah-langkah tersebut.

Benih untuk bibit
Benih yang digunakan untuk pembibitan kelapa sawit haruslah mempunyai kualitas baik mengingat usia tanaman sawit cukup panjang. Bila benih berasal kurang berkualitas bisa menyebabkan kerugian cukup besar sesudah tanaman menghasilkan produksi, misalnya produktifitas buah menjadi rendah atau mudahnya tanaman terserang hama dan penyakit sehingga pada akhirnya mengakibatkan kerugian ekonomis. Pada intinya, kualitas benih sawit yang baik mencakup segi genetik. Kualitas segi genetik ini diutamakan mengingat pertumbuhan sawit ditentukan oleh tiga faktor utama yakni faktor genetika, lingkungan, serta interaksi tanaman, sebagaimana dapat dilihat pada rumus pertumbuhan berikut: Pertumbuhan tanaman = Keturunan (Genetik) + Kultur Teknis + Lingkungan. Faktor genetik sifatnya permanen dengan efek pada pertumbuhan tanaman. Tiap kali kita gunakan individu yang memiliki susunan genetik baik, maka akan kita dapatkan hasil dan pertumbuhan tanaman yang baik pula asalkan pemeliharaan, tempat tumbuh serta pemupukan dilakukan pada kondisi optimum. Namun sebaliknya, bila kita memakai bibit dengan kualitas genetik kurang bagus maka kita juga tidak akan memperoleh hasil maksimal di akhir daur walaupun tanaman telah kita pelihara dan pupuk dengan dengan optimal.

Pra pembibitan atau pembibitan awal merupakan lokasi yang difungsikan menumbuhkan kecambah dari biji hingga menjadi tumbuhan kelapa sawit sembari mengkondisikan lingkungan sekitarnya sedemikian rupa agar bibit bisa tumbuh dengan optimal.

Persiapan bedengan
Ukuran bedengan diatur selebar 1,2 meter dengan panjang 10 m, tinggi bedengan sekitar 14 cm, panjang kayu pembatas adalah 20 cm, sedangkan jarak bedengan satu dengan bedengan lainnya adalah 0,8 m. Pada satu bedengan bisa ditempatkan kurang lebih 12 polybag (lebar) dan sekitar 10 polybag (panjang). Dengan kata lain, kapasitas bedengan adalah 12 x 100 polybag. Sementara ukuran polybag pembibitan yang digunakan adalah ukuran kecil sekitar 15 cm x 23 cm.

Media tanam
Media tanam yang digunakan biasanya adalah campuran tanah top soil dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Hal ini sangat penting selain bermanfaat menyediakan kecukupan unsur hara untuk bibit, komposisi tanah seperti demikian juga memudahkan perkembangan perakaran bibit, dan mencegah kondisi penggenangan air pada polybag yang bisa merusak dan membuat perakaran bibit busuk. Sesudah polybag diisi media tanam, kemudian disiram hingga beberapa kali sampai tanah padat.

Penanaman kecambah
Kecambah ditanam pada polybag di dalam air / radikula dengan menghadap ke arah bawah dengan kedalaman kira-kira 2 cm sehingga plumula / daun berada sekitar 1 cm pada bawah permukaan yang ditutup menggunakan tanah.

Pemeliharaan
Penyiraman bibit bisa dilakukan hingga 2 kali sehari (sore dan pagi hari). Tehnik penyiraman dilakukan sedemikian rupa sehingga tanah dalam polybag basah hingga ke bagian dasarnya. Main nusery merupakan tahap lanjutan dari pemeliharaan bibit dari Pre Nusery. Kesuksesan rencana penanaman pada lapangan serta produksi ke depannya sangat tergantung pada keberhasilan pertumbuhan bibit pada pembibitan utama. Polybag yang digunakan berukuran 40 x 50 cm dengan ketebalan sekitar 0,5 mm. Pada main nursary, bibit dipindahkan menuju lapangan menginjak usia 9 – 12 bulan. Beberapa kegiatan di main nursary mencakup:
Pengisian media pada polybag menggunakan campuran top soil dan pupuk kandang.
Pengajiran dengan tujuan menentukan beberapa titik peletakan bibit. Pengajiran pada main nursary memiliki ukuran 90 x 90 x 90 cm, ini akan membentuk suatu segitiga sama sisi.
Pemindahan bibit. Sesudah pengajiran, bibit diletakkan pada titik-titik yang sudah ditentukan dari pengajiran.
Pemupukan. Pengaplikasian pupuk pada main nursary menggunakan pupuk NPK. Sedangkan ketentuan pengaplikasiannya biasanya sekitar 9 g per 1 bibitnya.

Demikianlah artikel singkat mengenai cara mudah pembibitan kelapa sawit. Guna memperoleh bibit tanaman kelapa sawit dengan kualitas tinggi memang harus memperhatikan faktor-faktor penting diatas sehingga dapat dihasilkan kontribusi nyata bagi pengembangan perkebunan kelapa sawit. Semoga bermanfaat

Share this article :

Post a Comment

 
Support : Cara Budidaya Sukses
Copyright © 2011. Situs Cara Budidaya Sukses - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger