Burung kacer bukanlah jenis burung yang baru bagi para pecinta burung. Banyak peternak burung yang memelihara kacer karena suaranya yang nyaring dan memikat. Meski banyak orang menganggap ternak burung itu mudah, namun ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, khususnya dalam memelihara jenis burung tertentu. Bagi anda yang berniat untuk beternak burung kacer, ada beberapa hal yang perlu diketahui. Berikut akan kami ketengahkan beberapa hal pokok seputar cara beternak burung kacer.
Kandang ternak
Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam beternak burung kacer adalah kandangnya. Pembuatan kandang dilakukan dengan ukuran lebar 90 cm, panjang 90 cm, dan tinggi 180 cm. Ukuran kandang dibuat demikian untuk menyesuaikan dengan kondisi lebar strimin, dimana pada pembelian strimin biasanya mempunyai lebar standar sekitar 90 cm. Sedangkan untuk bagian rangka kandang, gunakan kayu balo. Jenis kayu ini dipakai karena karakter kayunya yang cukup keras, sehingga tahan terhadap serangan rayap dan cuaca. Selain itu, dari sisi harga juga relatif murah dibandingkan kayu jati.
Kriteria kandang ideal untuk beternak burung kacer:
• Terdapat kolam, namun bisa diakali dengan kaleng roti berisi air atau membuat cawan dari bahan tanah liat
• Terdapat tumbuh-tumbuhan
• Ada tempat angkringan
• Ada area untuk minum serta makan
• Ada tulang sotong
• Terdapat glodok sarang
Pemilihan indukan
Kualitas indukan kacer akan berdampak pula pada kualitas anakannya. Oleh sebab itu, sebaiknya pilih indukan kacer yang mempunyai kualitas bagus dengan ciri-ciri kurang lebih seperti berikut:
– Memiliki tubuh yang panjang serta besar
– Gerakannya enerjik, gesit, dan sorot matanya tajam
– Tidak memiliki cacat fisik
– Sudah memasuki masa birahi (usia kurang lebih memasuki 10 bulan)
– Rajin berkicau
Sedangkan beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memilih indukan kacer adalah sebagai berikut:
a) Usahakan indukan betina mampu melacak keberadaan indukan betina lain yang sudah jinak. Biasanya indukan yang sudah jinak berasal dari hasil penangkaran yang umurnya kurang lebih diatas 1 tahun.
b) Indukan jantan bisa berasal dari hasil tangkapan muda di hutan dengan usia kurang lebih 10 bulan.
Penjodohan
Untuk tahap penjodohan, masukkan indukan jantan dalam kandang khusus penangkaran, selanjutnya masukkan indukan betina dalam sangkar untuk harian, lalu tempel terus kandang penangkaran pada sangkar harian atau bisa juga sangkar harian dimasukkan ke dalam kandang untuk penangkaran. Amati sampai kedua indukan nampak akur. Dalam hal ini, induk jantan akan berkicau terus-terusan dan ditanggapi oleh indukan betina sembari hinggap pada dasaran sangkar dan mengepak-kepakkan sayapnya. Bila sinyal seperti itu sudah muncul, barulah induk betina dilepaskan ke dalam kandang penangkaran.
Masa bertelur
Setelah indukan digabung, maka tidak berapa lama kemudian induk betina akan bertelur. Biasanya burung kacer mampu bertelur sebanyak 2-3 butir. Jangan lupa untuk selalu menyediakan tulang sotong selama sistem penjodohan sebab tulang sotong dapat sangat membantu di dalam sistem pembentukan cangkang telur menjadi kuat.
Masa pengeraman
Masa pengeraman pada jenis kacer umumnya memakan waktu selama 14 hari semenjak telur yang pertama keluar.
Masa penetasan
Setelah 14 hari mengerami telurnya, telur kacer akan menetas. Untuk mengetahui apakah telur telah menetas apa belum sebaiknya amati kondisi lingkungan kandang, adakah sisa dari cangkang yang terbuang atau tidak. Sekedar berjaga-jaga, setelah usia pengeraman menginjak 10 hari, maka lakukan pengecekan setiap paginya. Jika sudah terdapat sisa cangkang, segera berikan pakan tambahan berupa kroto segar atau jangkrik.
Cara meloloh pakan
Untuk cara meloloh pakan, cukup berikan pakan yang masih hidup (misalnya belalang, jangkrik, kroto, ulat, ) setiap paginya, kemudian di siang hari sekitar pukul 10 dan 2 siang, kemudian sore hari. Lakukan hal ini sampai anak kacer keluar glodok dan bisa makan sendiri. Biasanya anakan yang berumur 3 minggu sudah bisa keluar glodok, sedangkan pada umur 4 minggu ia sudah mulai mematuk-matuk jangkrik dari induknya, sedangkan untuk bisa makan sendiri menginjak umur 5 minggu. Pada umur 3 minggu, anakan kacer sudah mulai keluar dari sarang.
Teknik menyapih
Bila anak kacer sudah dapat makan sendiri dan bila induk nampak mulai mematuki si anak ketika anak hendak mendekat, itu berarti induk sudah akan bertelur kembali. Bila sudah demikian, segera sapih anak kacer dalam kurungan khusus yang terpisah. Untuk membiasakan anak kacer supaya makan voor, maka setiap pagi dan sore hari berikan kroto dicampur dengan voor yang halus.
Demikianlah artikel tentang cara beternak burung kacer ini. Semoga dapat menambah wawasan anda yang hendak mulai beternak burung kacer.
Post a Comment