Selamat datang di carabudidayasukses.com

Panduan Lengkap Budidaya Pisang

Tuesday 9 July 20130 comments

Budidaya Pisang


Pisang merupakan tanaman buah dengan beragam kandungan vitamin, karbohidrat, dan mineral tinggi. Di Indonesia, tanaman pisang banyak ditemukan tumbuh dengan baik pada lingkungan kebun atau skala rumah tangga. Hampir sebagian besar pohon pisang dibudidayakan tidak secara intensif, sehingga hasil produksi pisang di Indonesia cukup rendah serta tidak dapat bersaing dalam pasar internasional. Untuk memulai budidaya pisang secara intensif, ada beberapa langkah yang perlu dikuasai.

Syarat tumbuh
Ada beberapa faktor syarat yang harus dipenuhi sebelum memulai budidaya pisang:
1) Iklim
Iklim panas dan lembab atau tropis basah adalah jenis iklim yang menunjang pertumbuhan pisang. Meski demikian, pisang tetap bisa tumbuh pada daerah subtropis.
Curah hujan yang optimal, yakni 1.520 – 3.800 mm/tahun dan terdapat 2 bulan kering.
Kecepatan angin yang tak terlalu tinggi.
2) Media tanam
Sebaiknya tanaman pisang ditanam pada tanah berhumus disertai pemupukan.
Pisang tidak dapat hidup pada kondisi tanah yang memiliki kandungan garam 0,07%.
Air harus tersedia selalu namun tidak sampai menggenang.
3) Ketinggian lokasi
Dataran rendah hingga pegunungan dengan ketinggian 2.000 meter dpl. 

Tehnis budidaya
a) Pembibitan
Perbanyakan vegetatif melalui tunas (anakan).
Bibit pisang yang baik memiliki daun yang masih menyerupai pedang dan helai daunnya tidak terlalu lebar.
Tinggi anakan bibit sekitar 1 – 1,5 m, sedangkan lebar untuk potongan umbinya sekitar 15 – 20 cm.
Anakan diperoleh dari pohon pisang yang sehat dan berbuah baik.
b) Penyiapan bibit
Tanaman sebagai bibit ditanam pada jarak tanam 2 × 2 m
Satu pohon pisang indukan dibiarkan mempunyai tunas antara 7- 9.
c) Sanitasi bibit pra tanam
Buang daun berukuran lebar.
Setelah dipotong, langsung bersihkan tanah di akar yang masih menempel 
Sebelum ditanam, simpan bibit pada tempat teduh sekitar 1 – 2 hari.
Rendam bagian umbi bibit hingga leher batang ke dalam larutan hormonik kurang lebih 10 menit lamanya. Kemudian keringkan bibit.
Jika pada areal tanam terdapat hama nematoda, maka rendam bagian umbi bibit dalam air yang panas selama beberapa menit.
d) Pengolahan lahan
Lakukan pembasmian rumput, gulma, atau semak-semak.
Gemburkan terlebih dahulu tanah yang padat.
Buat sengkedan khususnya pada tanah yang miring, jangan lupa juga membuat saluran untuk pengeluaran air.
Disarankan untuk menanam jenis tanaman legum semisl lamtoro pada batas sengkedan.
e) Teknik penanaman
Ukuran lubang sekitar 30 x 30 x 30 cm di tanah gembur, serta 50 x 50 x 50 cm di tanah berat.
Jarak tanam sekitar 3 x 3 m pada tanah sedang, serta 3.3 x 3.3 meter pada tanah berat.
Penanaman dilakukan memasuki musim hujan (sekitar bulan September – Oktober).
Siapkan pupuk kandang sekitar 25 – 50 kg, jaga kelembabannya melalui pemercikan air secukupnya, baru masukkan dalam karung dan biarkan selama 1 – 2 minggu.
Pisahkan antara tanah galian bawah dan atas.
Campurkan pupuk kandang pada tanah galian atas, dosisnya kira-kira 15 – 20 kg/lubang tanam.
Masukkan bibit dalam lubang dalam posisi tegak, lalu tutup dahulu menggunakan tanah galian atas yang telah dicampur pupuk kandang. 
f) Pemeliharaan tanaman
Satu rumpun usahakan hanya terdiri atas 3 – 4 batang pohon.
Pemotongan anak diusahakan sedemikian rupa agar pada satu rumpun ditemukan anakan dengan masing-masing umur yang berbeda.
Setelah memasuki 5 tahun, rumpun kemudian dibongkar dan diganti dengan tanaman baru.
Penyiangan dapat dilakukan dengan penggemburan serta penimbunan dapuran menggunakan tanah.
Usahakan jangan terlampau dalam ketika melakukan penggemburan dan penyiangan.
Pangkas daun yang kering.
Jaga selalu pengairan melalui penyiraman atau pengisian parit untuk saluran air.
Pasang mulsa dari dedaunan basah atau kering. Tetapi mulsa tak boleh terus menerus dipasang.
g) Pemeliharaan buah
Potong bagian jantung pisang dengan jarak yang telah mencapai 25 cm dari bagian sisir buah yang terakhir.
Setelah sisir mengembang sempurna, bungkus tandan pisang menggunakan kantung plastik polietilen bening tebal berukuran 0,5 mm, beri lubang dengan diameter 1,25 cm. Atur jarak per lubang 7,5 cm. Usahakan agar kantung menutupi kira-kira 15 -45 cm bagian atas pangkal dari sisir teratas, serta kira-kira 25 cm bagian ujung bawah buah dari bagian sisir terbawah.
Sangga batang tanaman dengan cara membenamkan bambu sedalam 30 cm ke tanah.

Hama serta penyakit
Cosmopolites sordidus / uret kumbang 
Menyerang bagian batang dan kelopak daun. 
Erienota thrax. / ulat daun
Hama ini menyerang daun dengan gejala menggulungnya daun menyerupai selubung hingga kemudian sobek sampai tulang daun.
Nacoleila octasema. / ulat buah dan bunga
Menyerang baguan buah dan bunga dengan gejala pertumbuhan abnormal pada buah, kulitnya berkudis dan ditemukannya ulat pada tandan pisang kira-kira sedikitnya 70 ekor.
Rotulenchus similis dan Radopholus similis / nematoda
Menyerang bagian akar dengan gejala tanaman yang terlihat merana, ditemukannya bintik kecil atau rongga pada akar atau akar membengkak. 
Panama
Penyebab penyakit ini adalah jamur jenis Fusarium oxysporum yang menyerang daun. Gejalanya berupa daun yang putus dan nampak layu. Mula-mula daun bagian luar, kemudian bagian dalam, dilanjutkan pelepah daun yang membelah membujur, dan keluarnya semacam pembuluh getah yang berwarna hitam. 
Penyakit darah
Penyebab penyakit ini adalah bakteri Xanthomonas celebensis yang menyerang bagian dalam jaringan tanaman. Gejalanya yakni jaringan nampak kemerah-merahan seolah-olah berdarah. 
Layu
Penyebab kondisi ini adalah bakteri Bacillus sp. yang menyerang akar. Untuk gejalanya, tanaman nampak layu kemudian mati. 
Bintik daun
Penyakit ini disebabkan oleh jamur jenis Cercospora musae dengan tand berupa bintik berwarna sawo matang yang menyerang bagian daun yang mana bintik ini makin lama makin meluas. 
Kesemua penyakit diatas (selain hama) rata-rata pengendaliannya dilakukan dengan cara membongkar kemudian membakar tanaman sakit.

Panen
Ciri saat yang tepat untuk panen yakni mengeringnya bagian daun bendera. Panen dilakukan pada saat umur buah menginjak 80 – 100 hari dimana siku-siku buah masih jelas terlihat hingga mendekati bulat. Pemanenan buah pisang dilakukan bersama-sama dengan bagian tandannya. Tandan yang diambil panjangnya berukuran 30 cm, yakni dari bagian pangkal sisir atas. Pakailah pisau yang bersih dan tajam ketika memotong tandan. Selanjutnya tandan pisang diletakkan dengan posisi terbalik agar getah bekas pemotongan tandan menetes ke arah bawah dan tidak mengotori buah. Kemudian dilanjutkan dengan pemotongan batang pisang sampai menghilangkan umbi batangnya sama sekali. Pada perkebunan tanaman pisang yang luas, panen bisa dilakukan sekali tiap 3 – 10 hari sesuai dengan pengaturan tanaman yang produktif.
Demikanlah artikel mengenai panduan lengkap budidaya pisang. Semoga dapat bermanfaat.

Share this article :

Post a Comment

 
Support : Cara Budidaya Sukses
Copyright © 2011. Situs Cara Budidaya Sukses - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger