Selamat datang di carabudidayasukses.com

Cara Mudah Budidaya Kacang Tanah

Wednesday 17 July 20130 comments

Budidaya Kacang Tanah


Kacang tanah belakangan memiliki produksi yang tidak maksimal. Hal ini dikarenakan budidaya kacang tanah tak lagi dilakukan secara intensif. Faktor tanah yang rusak dan rendah unsur hara adalah penyebab utama mengapa produksi kacang tanah per hektarnya belum mencapai hasil maksimum. Selain itu, juga faktor penyakit tanaman dan hama, iklim, serta beberapa faktor lainnya juga ikut mempengaruhi. 
Bagi anda yang ingin memulai usaha budidaya kacang tanah, ada baiknya mencermati beberapa hal sebagai berikut:

Syarat tumbuh
Iklim
- Curah hujan yang ideal adalah antara 800-1.300 mm/tahun. 
- Suhu udara berkisar 28-320C. 
- Kelembaban udara sekitar 65-75 %.
- Sinar matahari penuh sangat dibutuhkan, utamanya untuk kesuburan daun serta perkembangan kacang.
Media tanam
- Tanah gembur / teksturnya ringan serta subur.
- pH antara 6,0-6,5.
- Pengairan yang teratur. Tanaman yang kerdil, layu, kurus, dan pada akhirnya mati biasanya disebabkan kekurangan air.
- Drainase serta aerasi yang baik, lahan yang tak terlalu kering dan becek cukup baik untuk perkembangan kacang tanah.
Ketinggian tempat
Ketinggian optimum antara 50 – 500 meter dpl, namun kacang tanah masih bisa hidup di bawah 1.500 meter dpl.

Pembibitan
Syarat-syarat bibit /benih yang baik diantaranya:
- Daya tumbuh tinggi (diatas 90 %).
- Berasal dari jenis tanaman baru serta varietas unggul.
- Murni atau tak tercampur dengan jenis / varietas lain.
- Kadar air dalam benih berkisar 9-12 %.
- Kulit luar benih mengkilap, tak keriput maupun cacat.
Benih disimpan pada tempat kering serta tertutup rapat. Agar menjamin kualitasnya, lebih baik dapatkan benih dari Penangkar Benih atau Balai Benih yang ditunjuk Balai Sertifikasi Benih. Contoh varietas unggul misalnya: Gajah, Banteng, Kidang, Tapir, Macan. Varietas-varietas ini lumayan tahan pada penyakit layu, bercak daun dan karat.

Pengolahan lahan
Pembukaan lahan
Bersihkan lahan tanam dari bermacam gulma (tanaman pengganggu) serta akar-akar dari pertanaman sebelumnya. Jangan lupa hilangkan tanaman inang hama guna pertumbuhan yang maksimal.
Pembentukan bedengan
Bedengan berukuran lebar 80 cm, sedangkan panjang menyesuaikan. Sementara ketebalan bedengan antara 20-30 cm. Buatkan parit diantara bedengan.
Pengapuran
Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang sifatnya sangat asam, lakukan pengapuran dengan dosis + 1 – 2,5 ton/ha pada waktu selambat-lambatnya sebulan sebelum penanaman.

Pengaplikasian pupuk makro 
Dosis dan jenis pupuk per hektarnya adalah:
- Pupuk anorganik : SP-36 (100 kg/ha), KCl (50 kg/ha) dan ZA (100 kg/ha) atau sesuai anjuran setempat.
- Pupuk kandang sebanyak 2 – 4 ton/ha, 
- Semua dosis jenis pupuk makro bisa diberikan saat penanaman. Pupuk diaplikasikan pada kanan kiri lubang penugalan dengan kedalaman 3 cm.

Teknik penanaman
Pola tanam
Pada tanah berkondisi subur, benih ditanam pada larikan yang memiliki jarak tanam 20 x 20 cm, 40 x 15 cm, atau 30 x 20 cm.
Pembuatan lubang penanaman
kedalaman lubang tanam dibuat sedalam 3 cm.
Cara penanaman 
Masukkan benih sebanyak 1 atau 2 butir dalam lubang penanaman. Untuk lahan kering, waktu tanam yang baik adalah pada permulaan musim hujan, sedangkan pada lahan sawah waktunya dapat dimulai sekitar April-Juni (jenis palawija I) atau Juli-September (jenis palawija II).

Pemeliharaan 
Penyulaman
Benih yang mati atau tak tumbuh harus segera disulam.
Penyiangan serta pembumbunan
Penyiangan dilakukan sebanyak 2 kali pada usia 1 serta 6 minggu secara hati-hati. Pembumbunan bisa dilakukan bersamaan dengan penyiangan, dengan maksud menutupi bagian perakaran.
Pengairan serta penyiraman
Pengairan dilakukan supaya tanah tetap terjaga kelembabannya. Saat tanaman berbunga, penyiraman tak perlu dilakukan, sebab bisa mengganggu penyerbukan.
Pemeliharaan lain
Perambatan, pemangkasan, pemeliharaan bunga dan tunas berikut sanitasi lahan harus dilakukan secara teratur untuk menunjang perkembangan tanaman.

Pengendalian hama serta penyakit
Uret
Gejalanya hama memakan akar, polong, dan bagian bawah batang. Selanjutnya tanaman layu kemudian mati. Pengendalian melalui pengolahan tanah yang baik, pengaplikasian pupuk kandang matang, penyiangan intensif, penanaman serempak, pengaplikasian Pestona melalui penyiraman ke tanah, dan bila tanaman sudah terlanjur mati maka segera cabut dan musnahkan uret. 
Penyakit karat
Penyebabnya yakni cendawan jenis Puccinia arachidis Speg. Untuk gejalanya berupa ditemukannya bercak-bercak berwarna coklat muda hinga coklat seperti warna karat pada daun. Kemudian daun akan gugur sebelum masanya. Pengendalian bisa menggunakan varietas jenis resisten, atau mencabut dan membakar tanaman yang diserang. Pencegahan dengan mengaplikasikan Natural GLIO di awal penanaman.
Ulat penggulung daun
Gejalanya yakni daun menguning terlipat, kemudian mengering. Pengendalian dengan cara menyemprotkan Pestona.
Spodoptera litura (ulat grayak)
Gejalanya yakni ulat memakan bagian epidermis tulang dan daun secara berkelompok. Langkah pengendalian dengan membersihkan gulma, pergiliran tanaman, penanaman serentak, dan penyemprotan dengan Natural Vitura.

Panen
Umur kacang tanah yang siap panen tergantung pada jenisnya yakni umur pendek sekitar 3-4 bulan, sedangkan umur panjang sekitar 5-6 bulan. Sementara ciri-ciri tanaman kacang tanah yang sudah siap panen diantaranya:
- Warna polong sudah coklat kehitam-hitaman.
- Batang sudah mulai mengeras.
- Daun sebagian sudah berguguran dan menguning, Polong telah keras dan berisi penuh.

Demikanlah artikel seputar cara mudah budidaya kacang tanah. Semoga dapat bermanfaat.

Share this article :

Post a Comment

 
Support : Cara Budidaya Sukses
Copyright © 2011. Situs Cara Budidaya Sukses - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger