Selamat datang di carabudidayasukses.com

Cara Budidaya Jamur Tiram

Saturday 22 June 20131comments

Budidaya Jamur Tiram


Jamur tiram yang bernama latin Pleurotus ostreatus adalah jenis jamur yang bisa dikonsumsi. Jamur jenis ini memiliki ciri-ciri umum berwarna putih sampai krem dan tudungnya berbentuk lingkaran menyerupai cangkang tiram. Sebagaimana kita ketahui bahwa jamur tiram menjadi salah satu varian jamur yang sering dikonsumsi dengan harga ekonomis yang menjanjikan pula. Proses budidaya jamur tiram sendiri tidak cukup sulit, apalagi bagi anda yang kebetulan memiliki lahan terbatas karena pembudidayaan jamur tiram hanya membutuhkan sedikit lahan untuk pembuatan rumah jamur saja serta sedikit pengetahuan seputar budidaya jamur itu sendiri.

Memulai budidaya jamur tiram
Hal paling pokok yang perlu kita perhatikan sebelum memulai budidaya jamur tiram adalah bangunan atau lahan yang dijadikan lokasi budidaya jamur. Sebagai pemula, kita tidak harus membangun tempat cukup besar karena hal ini tentu memakan modal besar. Intinya, beberapa hal yang perlu anda perhatikan terkait ruangan budidaya adalah sebagai berikut:

1. Ruangan 

  • Ruang persiapan
Ruang persiapan merupakan ruang yang khusus diperuntukkan bagi segala aktivitas persiapan mulai dengan pengayakan, pencampuran bibit jamur, hingga tahap sterilisisasi. Sebenarnya keberadaan ruangan ini sendiri tidaklah terlalu mendesak bila dibandingkan dengan ruangan lainnya, namun alangkah baiknya bila menyiapkan segala sesuatunya di ruang yang terpisah. 

  • Ruang inokulasi
Jika keberadaan ruang persiapan lebih ditujukan untuk pembuatan bibit, maka lain halnya fungsi ruang inokulasi yang khusus diperuntukkan sebagai lokasi memasukkan bibit ke dalam media tanam. Kriteria ruangan ini haruslah memiliki ventilasi memadai guna mencegah kontaminasi bibit oleh bakteri merugikan, selain itu tentu saja harus mudah untuk dibersihkan.

  • Ruang inkubasi
Ruangan inkubasi adalah ruang yang dibutuhkan untuk perbesaran messelium jamur. Ruangan ini dibangun sedimikian rupa untuk dapat menampung sejumlah besar jamur. Ruang inkubasi biasanya memakai rak dari bambu / kayu atau memakai tali plastik rafia yang digantung. Suhu dalam ruang inkubasi sendiri yakni sekitar 22 - 29 derajad celcius dan kelembabannya mencapai 60-80. Kelembaban ini sebenarnya mudah dikondisikan bagi anda yang berada di area dataran tinggi, sedangkan bagi anda yang ada di dataran rendah memerlukan suatu pelatihan khusus untuk mengkondisikannya.

  • Ruang penanaman
Ruang penanaman fungsinya hampir menyerupai ruang inkubasi, hanya saja ruangan ini lebih ditujukan untuk pembesaran akar atau batang dari jamur sampai ke tahap siap panen. Dalam ruangan ini diletakkan alat yang fungsinya sebagai penjaga kelembaban udara yang diatur 80-90% di suhu 16-22 derajad celcius.

2. Bahan dan alat

Sebelum memulai proses budidaya, ada beberapa bahan yang perlu disiapkan semenjak masa pembibitan. Bahan-bahan tersebut diantaranya bekatul, serbuk gergaji, gips, kapur, glukosa, dan tepung jagung. Selain itu ada juga alat-alat yang wajib disiapkan, seperti sekop, cangkul, boiler, totol, sendok bibit, gerobak, mixer, dan centong. 

3 . Proses

  • Pengayakan
Pengayakan sebaiknya segera dilakukan setelah serbuk kayu terkumpul. Tujuannya agar keseragaman serbuk kayu dapat terjaga, sehingga pertumbuhan misela bisa berlangsung secara merata. Untuk alatnya sendiri, bisa dibuat menyerupai ayakan pasir. Jangan lupa untuk mengenakan masker ketika sedang mengayak serbuk kayu. 

  • Pencampuran
Setelah bahan-bahan ditimbang sesuai kebutuhan, lalu dicampur jadi satu bersama serbuk gergaji. Jangan lupa menyiramkan air sebanyak kira-kira 50-60% atau ketika sekiranya serbuk telah menggumpal saat kita kepal, namun tidak mengeluarkan air. Bila sudah demikian, ini tandanya kadar air telah cukup.

  • Pengompresan
Pengompresan merupakan proses pelapukan pada bahan yang caranya dilakukan dengan membumbun campuran tadi (serbuk kayu) lalu menutupnya menggunakan plastik.

  • Pembungkusan (pembuatan baglog)
Proses pembungkusan bisa dilakukan menggunakan plastik jenis polipropilen dan ukurannya juga bisa diatur sesuai kebutuhan. Cara membungkusnya sendiri dimulai dengan memasukkan campuran media tanam ke dalam plastik, selanjutnya dipukul-pukul hingga padat menggunakan botol atau alat sejenis filler, baru disimpan. 

  • Sterilisasi
Sterilisasi bisa dilakukan mempergunakan sterilizer dengan tujuan untuk menonaktifkan bakteri, mikroba, khamir, maupun kapang yang berpotensi mengganggu perkembangan jamur. Sterilisasi bisa dilakukan pada kisaran suhu antara 90 – 100 derajad celcius dalam jangka waktu 12 jam.

  • Inokulasi
Inokulasi merupakan proses memasukan bibit ke dalam wadah berisi media tanam jamur. Media tersebut tentu saja telah disterilisasi sebelumnya. Tiriskan baglog selama semalaman setelah sterilisasi, lalu ambil dan tanam bibit jamur di atasnya menggunakan sendok bibit atau sendok makan sebanyak kurang lebih 3 sendok, kemudian ikat menggunakan karet dan tutupi dengan kapas. 
Untuk bibit sendiri, ada kriteria bibit yang baik untuk jamur tiram:
-  Warna bibit jamur merata 
-  Berasal dari varietas unggul 
-  Tidak terkontaminasi 
-  Umur optimal bibit antara 45 – 60 hari

  • Inkubasi (tahap pertumbuhan miselium) 
Proses inkubasi dilakukan dengan menyimpan baglog dalam ruangan inkubasi. Inkubasi dilakukan sampai seluruh media berubah warnanya menjadi putih merata, umumnya media akan menjadi berwarna putih merata sekitar 40 – 60 hari.

  • Panen 
Panen bisa dilakukan setelah jamur mencapai tingkat pertumbuhan yang cukup optimal. Tahap pemanenan biasanya dilakukan pada lima hari setelah muncul calon jamur. Proses panen sebaiknya dilakukan di pagi hari agar kesegaran jamur terjaga dan memudahkan proses pemasaran.

Bagi anda yang tidak ingin merasa repot untuk membuat baglog seperti diatas, anda bisa membeli baglog yang siap pakai di pasaran. Budidaya jamur tiram sebagaimana informasi diatas sebenarnya cukup mudah untuk dipraktekkan. Bagi anda yang tertarik mencoba, tidak ada salahnya memulai dari sekarang karena lahan dan biaya yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar. Semoga informasi tersebut dapat membantu anda memberikan gambaran seputar peluang usaha ini. 

Share this article :

+ comments + 1 comments

26 June 2013 at 20:13

terima kasih sdh berbagi ilmu..

Post a Comment

 
Support : Cara Budidaya Sukses
Copyright © 2011. Situs Cara Budidaya Sukses - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger