Selamat datang di carabudidayasukses.com

Panduan Ringkas Budidaya Kedelai

Sunday 30 June 20130 comments

Budidaya Kedelai


Kedelai adalah bahan baku pembuat makanan dengan kandungan gizi tinggi. Makanan yang menggunakan bahan dasar kedelai biasanya adalah tempe, tahu, dan kecap. Selain murah dan rasanya lezat, makanan berbahan kedelai seperti tempe dan tahu juga mampu memenuhi kebutuhan protein tubuh. Bagi para petani, tanaman kedelai merupakan komoditas penting untuk penghasilan mereka karena kedelai harganya cukup tinggi dan mudah penjualannya. Harga kedelai saat ini memang semakin melambung dikarenakan produktivitasnya yang rendah namun permintaan tetap berjalan. Maka dari itu, budidaya kedelai bisa menjadi suatu peluang usaha pertanian yang cukup menjanjikan.

Varietas kedelai
Sebelum memulai langkah budidaya kedelai, kita perlu mengetahui jenis-jenis atau varietas kedelai. Berdasarkan jenis warna bijinya, ada kedelai yang berwarna putih dan hitam. Kedelai hitam relatif mudah dalam pemeliharannya dibandingkan kedelai putih. Pada umumnya kedelai memiliki umur panjang (sekitar 90 – 120 hari). Untuk varietas kedelai ada bermacam-macam, misalnya kedelai putih ada varietas Pandan, Lawu, dan no. 29, sementara untuk kedelai hitam ada no. 27 dan no. 16.

Waktu dan daerah penanaman
Sebagai indikator apakah kondisi iklim di daerah tertentu cocok untuk menanam kedelai atau tidak bisa dilihat dari pembudidayaan tanaman jagung di aderah tersebut. Jika tanaman jagung bisa tumbuh dengan baik, itu artinya iklim pada daerah tersebut cocok untuk menanam kedelai. Waktu penanamannya sendiri umumnya dimulai di awal serta akhir musim penghujan di sawah maupun lahan kering. Untuk pola tanamnya, kedelai biasanya menggunakan sistem rotasi atau tumpang gilir dan tumpangsari bersama tanaman tahunan lainnya, contohnya jagung, tebu, ketela pohon, dan padi. Pola seperti ini banyak dijumpai pada daerah-daerah di Jawa Tengah, Lampung, Jawa Timur, NTT, dan NTB.

Pengolahan lahan sebelum penanaman
Tanaman kedelai bisa dibudidayakan menggunakan sistem tegalan atau surjan pada lahan. Tehnis penanamannya sendiri sebagai berikut:

Di musim penghujan, tanaman kedelai ditanam pada guludan. Sedangkan di musim kemarau bisa ditanam pada tabukan dan guludan.

Untuk bisa ditanami kedelai, buat saluran cacing atau kemalir pada lahan. 

Setelah dibajak, tanah digaru kemudian diratakan.

Tutup benih menggunakan tanah gembur, jangan dipadatkan.

Perlu diingat bahwa waktu tanam terbaik adalah di akhir musim penghujan.

Kedelai akan tumbuh kira-kira setelah 5-6 hari. Pada kondisi benih tidak tumbuh, selanjutnya benih disulam atau diganti dengan benih kedelai yang baru dimana ini lebih baik kondisinya apabila dicampur dengan legin. 

Penugalan lubang berdasarkan pola tanam
Penugalan lubang tanam disesuaikan dengan pola tanam yang diterapkan. Untuk tanaman jenis monokultur, buatlah lubang berjarak 20 x 30 cm, sementara untuk pola tumpangsari kedelai dengan jagung: pembuatan lubang untuk tanaman kedelai ukurannya 30 x 30 cm sedangkan jagung berukuran 90 x 90 cm. Untuk pembuatan lubangnya, buat lubang bagi jagung terlebih dahulu, baru setelah jagung berumur 2 – 3 minggu, buat lubang bagi tanaman kedelai.

Penanaman kedelai
Untuk tanaman jenis monokultur, benih kedelai ditanam pada lubang yang sudah disiapkan. Sedangkan, untuk tumpang sari, benih jagung ditanam lebih dahulu, baru 2 – 3 minggu setelahnya ditanami kedelai.

Pengairan 
Untuk kondisi pola pengairan tanaman kedelai, usahakan kondisikan tanah sedemikian rupa agar selalu lembab tapi tidak cenderung becek. 

Pemupukan dan penyiangan
Penyiangan dilakukan sesudah tanaman menginjak usia 30 – 35 hari. Setelah itu tanaman langsung dipupuk, yakni untuk tanaman jenis monokultur diberikan 50 kg KCl dan 50 kg urea. Jika kondisinya dirasa masih kurang, maka lakukan penyiangan kembali di umur 55 hari. Untuk tanaman jenis tumpangsari, lakukan penyiangan ketika jagung berumur 40 – 45 hari, selanjutnya beri pupuk 100 kg KCl dan 350 kg urea.

Pemberantasan hama
Untuk pemberantasan hama dan penyakit, menginjak umur 25 dan 50 hari tanaman  disemprot menggunakan pestisida (karbofuran) dengan dosis 5 – 10 liter. Beberapa contoh gejala serangan hama dan penyakit pada kedelai diantaranya:
Serangan di awal dan selama masa pertumbuhan pada bunga dan polong. Gejalanya berupa bercak-bercak hitam pada polong, serta menyebabkan polong menjadi hampa. Pengendaliannya: Ketika benih ditanam, tutup tanah dengan jerami, ulangi penyemprotan di saat kedelai berusia 1 bulan.
Serangan pada biji dan polong. Gejalanya biji dan polong akan kering dan mengempis. Untuk pengendaliannya; pilihlah varietas kedelai yang tahan layu, lakukan pergiliran tanaman, dan sanitasi kebun.
Dan lain sebagainya.

Produksi
Produksi kedelai melalui budidaya secara monokultur intensif sebenarnya bisa mencapai 2,00 – 2,50 ton/hektar. Sedangkan, melalui sistem tumpangsari intensif dengan jagung bisa mencapai sekitar 1,5 – 1,75 ton kedelai/hektar dan sekitar 2 – 2,5 ton jagung/hektar. Guna mengantisifikasi tingginya permintaan dalam negeri, di samping melakukan peningkatan kuantitas lahan untuk budidaya (pertambahan areal tanam), perlu juga mempertimbangkan peningkatan kualitas tanaman (produktivitas tanaman) melalui penerapan teknologi modern yang lebih inovatif untuk pembudidayaan kedelai. Melalui penerapan teknologi modern dan inovatif, produksi kedelai diharapkan bisa ditingkatkan setidaknya hingga rata-rata 2,5 ton/hektar.

Pemanenan
Panen kedelai bisa dilakukan jika daun kedelai sebagian besar sudah menguning, namun perlu diingat bahwa kuning disini bukan disebabkan serangan penyakit atau hama. Daun selanjutnya akan gugur, polong terlihat sudah tua, batang gundul dan berwarna kuning kecoklatan, apabila polong dibuka akan nampak biji berubah warna menjadi kuning agak kecoklatan dan terlihat retak-retak. Bila sudha menunjukkan tanda-tanda ini, segera panen tanaman kedelai karena keterlambatan panen bisa merugikan terkait lepasnya biji-biji kedelai dari polong yang sudah tua tersebut. 

Untuk umur kedelai siap panen kira-kira 75-110 hari, dan tergantung pada ketinggian tempat dan varietas. Tanaman kedelai yang hendak digunakan untuk bahan konsumsi sebaiknya dipetik pada umur 75-100 hari, sementara untuk benih sebaiknya tanaman dipetik ketika berumur 100-110 hari. Hal ini dimaksudkan agar tingkat kemasakan biji kedelai benar-benar merata dan sempurna. Biji yang telah kering selanjutnya dimasukkan dalam karung lalu disimpan atau siap dipasarkan.



Demikanlah artikel seputar cara budidaya kedelai ini. Semoga dapat bermanfaat bagi anda yang hendak memulai budidaya tanaman tersebut.  
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Cara Budidaya Sukses
Copyright © 2011. Situs Cara Budidaya Sukses - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger